oleh : Abraham AW
19-08-2011
19-08-2011
Awalnya aku tak mengenalmu
Aku hanya mampu memandangmu dari bangku-ku
Seperti biasa aku hanya sepintas
Hanya berhembus tak bermaksud berlepas
Tapi pintasan ini mulai menggerutkan dahi
Paras pesonamu mulai memancing arah pandangku
Pintasan ini bak luncuran dari bukit
Yang datang dari atas tanpa bisa kubatas
Yang tak bisa disalahkan jika terus meluncur kencang
Hembusan angin pun tak mampu membelokannya
Tapi aku tau jika bukitpun tak selurus itu
Berbagai tanjakan dan belokan menghiasinya
Kadang pintasan itu mulai berujung
Dan kadang pula pintasan itu bagai cermin seribu
Sepertinya benar,aku mulai tertarik padamu
Setahun aku hanya bisa melintasi tanpa berhenti
Mencoba menahan rasa yang begitu menggebu
Mencoba merenovasi sifat dan tingkahku
Berharap bisa menyetarai tingkahnya yg begitu anggun
Yang takan pernah ada yg bisa melebihinya
Setelah Setahun lamanya, aku mulai berusaha
bergantung kepada sebatang telepon genggam dan bersurat padanya
tanpa basa basi ,
kutumpahkan semua isi hati yg mulai penuh ini
menempa mental seakan ingin menghilang sementara
dan akhirnya setelah berusaha, hanya bisa bertawakal
kuserahkan semuanya pada Yang Kuasa
namun sepertinya hembusan angin ini tak bisa berlabuh
anggrek putih yang begitu indah belum siap memekarkan bunganya
anggrek putih belum siap menghadapi teriknya matahari dan angin malam
mungkin memang belum menjadi jodoh untuk sang kumbang
yang ingin menyinggahi kelopak bunganya untuk bersandar
apa boleh dibuat, kumbangpun perlahan meninggalkan anggrek
yang begitu indah dan sepertinya untuk selamanya
walaupun rasa cinta ini masih besar dan tersimpan di dalam kotak emas.
terima kasih anggrek putih untuk semerbak wangimu setahun ini